Jumat, Maret 04, 2011

Kesempatan bagi Lily Wahid dan Gus Choi

Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa masih memberi kesempatan kepada Lily Wahid dan Effendy Choirie untuk mengklarifikasi semua sikap mereka selama ini. PKB telah membentuk Majelis Takhim untuk menentukan nasib Lily Wahid dan Effendy Choirie di Dewan Perwakilan Rakyat.

”Saya tidak tahu, kita lihat saja nanti,” kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Kamis (3/3) di Jakarta, saat ditanya apakah Majelis Takhim akan merekomendasikan pemberhentian dari DPR (recall) untuk Lily Wahid dan Effendy Choirie (Gus Choi).

Menurut Muhaimin, DPP PKB akan menghormati rekomendasi Majelis Takhim yang dibentuk Senin (28/2) dan diharapkan menyelesaikan tugasnya pada waktu dekat.
Wacana recall ini muncul setelah Lily Wahid dan Gus Choi berbeda sikap dengan PKB dalam pemungutan suara usulan pembentukan panitia khusus angket DPR untuk mafia pajak, Selasa (22/2). Lily dan Gus Choi mendukung pembentukan pansus, sedangkan PKB menolak.

Namun, Muhaimin menegaskan, perbedaan sikap di hak angket mafia pajak hanya menjadi pemicu. Selama hampir 1,5 tahun terakhir Lily Wahid dan Gus Choi dinilai sudah membuat banyak masalah.
Menurut Muhaimin, hampir tiap hari dan di berbagai kesempatan, Lily Wahid meledek dan tidak menghargai PKB. Lily Wahid juga sudah tiga kali menggugat PKB dan tidak pernah hadir di rapat DPP. Adapun Gus Choi selama ini jarang hadir di rapat fraksi dan DPP serta cenderung merasa paling pintar.
Saat ditanya apakah PKB sudah memikirkan dampak jika me-recall Lily Wahid dan Gus Choi, Muhaimin menyatakan, ”Kita lihat nanti.”
Sementara itu, Gus Choi menyatakan siap datang ke DPP PKB jika diundang. Dia jarang datang ke kantor DPP PKB karena bukan pengurus partai.
Namun, Gus Choi mengaku selalu berusaha menghadiri rapat fraksi dan di Komisi I DPR, tempatnya bertugas selama ini. ”Hari Jumat sore sampai Minggu saya sering ke daerah hingga saat itu jarang menghadiri rapat fraksi. Namun, jika tidak hadir, saya selalu minta izin lewat staf,” ujar dia.
Sementara itu, Lily Wahid mengaku sudah menjelaskan sikapnya di hak angket mafia pajak kepada Fraksi PKB melalui surat tertulis, dengan tembusan diberikan ke semua anggota Fraksi PKB. Menurut Lily Wahid, adalah tugas fraksi melanjutkan suratnya ke DPP partai.
Menurut Lily, PKB saat ini lebih memperjuangkan kepentingan pribadi sejumlah elite partainya daripada kepentingan rakyat. ”Langkah saya selama ini, untuk menjaga keseimbangan partai. Jika PKB hanya ikut penguasa, akan ditinggalkan rakyat,” tutur Lily Wahid. (NWO)

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar